Literasirakyat.com – BOGOR – Warga Bogor, Jawa Barat, dibuat tak nyaman dalam beberapa hari terakhir akibat cuaca panas menyengat yang terasa ekstrem. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, suhu maksimum di wilayah “Kota Hujan” ini tercatat sempat menembus angka 36,08 derajat Celsius.
Angka ini menempatkan Bogor di posisi kedua sebagai wilayah terpanas di Jawa Barat, hanya sedikit di bawah Cirebon. Peningkatan suhu yang signifikan ini memicu kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
Penjelasan BMKG: Pergeseran Matahari dan Pancaroba
Prakirawan BMKG menjelaskan bahwa fenomena cuaca panas ekstrem ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang utama adalah pergeseran posisi semu matahari.
“Wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa Barat, saat ini sedang menerima penyinaran matahari yang lebih langsung dan intens. Hal ini wajar membuat suhu terasa lebih tinggi,” jelas seorang Forecaster on Duty Stasiun Klimatologi Jawa Barat.
Selain itu, kondisi ini diperkuat oleh masa pancaroba atau peralihan musim. Pada masa ini, udara cenderung kering dan langit cerah di siang hari, memungkinkan radiasi matahari menembus langsung ke permukaan tanpa banyak penghalang awan, sehingga permukaan tanah lebih cepat menyerap panas dan meningkatkan suhu udara.
Imbas dan Potensi Cuaca Ekstrem Ganda
Cuaca panas yang menyengat ini membuat warga merasa kegerahan luar biasa, bahkan ada yang menyebut “serasa matahari sangat dekat.”
Meski demikian, BMKG juga memperingatkan bahwa panas ekstrem ini justru menjadi tanda awal meningkatnya potensi hujan di wilayah Jawa Barat. Pemanasan di siang hari dapat memicu penguapan air yang signifikan, yang kemudian terkondensasi menjadi awan hujan deras di sore atau malam hari.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem ganda, yaitu panas menyengat di siang hari yang disusul dengan hujan lebat, petir, dan angin kencang (bencana hidrometeorologi) di sore hingga malam hari.
Kapan Berakhir?
BMKG memperkirakan bahwa kondisi cuaca panas yang terasa menyengat ini berpotensi berlanjut hingga awal November mendatang, seiring dengan proses transisi menuju musim hujan yang sesungguhnya.
Imbauan dan Tips Kesehatan
Masyarakat diimbau untuk:
Tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup.
Membatasi aktivitas luar ruangan pada puncuk panas (sekitar pukul 10.00 – 15.00 WIB).
Menggunakan tabir surya dan pakaian pelindung saat beraktivitas di luar.
Waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan potensi bencana hidrometeorologi.
: Heru Blx_Sky